Jenis-jenis Bab Bayi, Warna Hingga Tanda Bahaya Yang Perlu Bunda Tahu

Bagi Bunda yang baru pertama kali punya anak, mungkin panik dan khawatir dengan warna feses atau buang air besar (BAB) bayi yang tak biasa. Ada yang warnanya hitam, kuning, cokelat, dan lainnya. Bunda sebetulnya tak perlu panik dahulu. Sebab menurut dokter spesialis anak, Bob Issenman, hampir semua kotoran itu normal.

"Salah satu hal terpenting bagi bayi baru lahir adalah mereka tetap buang air besar. Itu menandakan saluran pencernaan berfungsi sebagaimana mestinya. Hampir semuanya (jenis) normal," kata kepala gastroenterologi dan nutrisi pediatrik di Rumah Sakit Anak McMaster di Hamilton, Ontario itu, dikutip dari Today's Parents. Nah, sebagai pegangan, Bunda bisa melihat daftar 12 jenis BAB bayi. Mulai dari warna, tekstur, hingga tanda bahaya. Berikut daftarnya:

1. BAB bayi baru lahir

Mengutip laman resmi Blank Children's Hospital, kotoran atau BAB bayi akan terlihat sangat berbeda selama beberapa hari pertama setelah lahir. Bayi baru lahir memiliki kotoran berwarna hitam kehijauan, lengket, dan lengket yang menyerupai oli motor.

Ini disebut mekonium dan terdiri dari cairan ketuban, lendir, sel kulit dan benda lain yang tertelan ke dalam rahim. Dua hingga empat hari setelah lahir, Bunda akan melihat 'BAB transisi' yang cenderung berwarna hijau dan tidak terlalu lengket dibandingkan mekonium.

2. BAB bayi yang disusui

BAB bayi yang disusui dianggap normal jika berwarna kuning mustard, hijau atau coklat. Biasanya teksturnya berbiji dan pucat serta mungkin cukup encer untuk menyerupai diare. BAB bayi ASI yang sehat akan berbau harum, maksudnya tidak seperti bau buang air besar biasa.

3. BAB bayi yang minum susu formula

Kotoran bayi yang diberi susu formula sehat biasanya berwarna kuning atau coklat dengan konsistensi pucat seperti selai kacang. Bayi yang diberi susu formula juga buang air besar lebih sedikit, tetapi lebih besar dan lebih berbau daripada bayi yang diberi ASI.

4. BAB bayi dengan makanan tercerna sebagian

Tidak semua makanan dapat dicerna sepenuhnya. Beberapa makanan mengalir begitu cepat melalui usus sehingga tidak terurai sepenuhnya. Hal ini dapat menyebabkan gumpalan makanan muncul di kotoran bayi atau membuatnya memiliki warna yang mengejutkan.

BAB bayi berdasarkan warna

Bunda enggak perlu khawatir, perubahan warna kotoran bayi normal. Biasanya, warna yang berbeda hanya berarti ada lebih banyak atau lebih sedikit pigmen yang terangkat selama proses pencernaan.

1. BAB bayi hijau

Bayi yang diberi suplemen zat besi akan sering mengeluarkan BA berwarna hijau. BAB yang berwarna hijau juga dapat muncul pada bayi berusia 4 hingga 6 bulan. Lebih mungkin terjadi saat Bunda mulai memberikan makanan padat berwarna hijau, seperti bubur kacang polong, bayam, dan kacang-kacangan, ke dalam makanan bayi.

2. BAB bayi oranye, kuning dan cokelat

BAB bayi yang berwarna oranye, kuning atau cokelat itu benar-benar normal pada bayi yang disusui dan diberi susu botol.

3. Darah Hitam di BAB bayi

Apabila BAB bayi memiliki sedikit bercak darah hitam di dalamnya, itu berarti bayi telah mencerna darah saat menyusui di puting susu Bunda yang mungkin pecah-pecah dan berdarah. Meskipun hal ini tidak menimbulkan ancaman bagi bayi, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan darah tersebut bukan merupakan gejala dari sesuatu yang lebih serius.

Hubungi dokter segera jika Bunda melihat salah satu dari tanda-tanda bahaya ini di BAB-nnya:

1. BAB bayi berair

BAB bayi yang alami diare akan berwarna hijau, kuning atau coklat dan berair. Ini bisa menjadi indikasi adanya infeksi atau alergi. Jika terlalu lama tanpa pengobatan, dapat menyebabkan bayi dehidrasi.

2. BAB bayi keras seperti kerikil

Bayi mungkin mengalami sembelit jika kotorannya keras dan terlihat seperti kerikil. Bayi bisa menjadi sembelit saat dikenalkan dengan makanan padat. Ini juga bisa menjadi tanda kepekaan terhadap susu atau kedelai, atau kurangnya toleransi terhadap sesuatu dalam ASI atau susu formula.

3. Darah merah di BAB bayi

Meskipun BAB bayi bisa berubah menjadi merah karena sesuatu yang dia makan atau minum, seperti tomat. BAB bayi yang berwarna merah bisa menjadi tanda adanya darah pada kotorannya.

 

Darah merah yang ditemukan pada kotoran normal bisa menjadi tanda alergi protein susu, sedangkan darah merah pada diare bisa berarti bayi terkena infeksi bakteri.

4. Lendir di BAB bayi

Jika Bunda melihat garis-garis berlendir berwarna hijau dengan benang berkilau di kotoran bayi berarti ada lendir, lebih baik waspada. Lendir pada kotoran bayi juga bisa menjadi tanda infeksi.

5. BAB bayi putih, pucat

BAB bayi yang berwarna putih bisa menjadi tanda peringatan bahwa bayi tidak mencerna makanan dengan baik. Warna putih bisa menandakan kurangnya empedu dari hati untuk mencerna makanan.

Baca juga5 Penyebab bayi susah BAB dan cara mengatasinya