Bunda Hati-Hati, Cacingan Dapat Akibatkan Stunting pada Anak!

Apakah benar Cacingan Dapat Mengakibatkan Stunting pada Anak?

Berdasar data tahun 2015 dari Kementerian Kesehatan RI, penyakit cacingan memang masih jadi permasalahan kesehatan yang khusus dengan peristiwa capai 28,12 %. Prihatinnya, jumlah ini belum juga bisa sebagai wakil banyak wilayah di Indonesia yang mempunyai potensi capai angka lebih dari 50 %. Bila didiamkan, infeksi cacing berulang-ulang pada anak dapat berbuntut pada ketidakberhasilan perkembangan atau stunting. Bagaimana infeksi cacing menjadi satu diantara pemicu stunting pada anak? Baca dalam pembahasan di bawah ini.

Bunda Hati-Hati, Cacingan Dapat Akibatkan Stunting pada Anak!

Apakah itu infeksi cacing?

Infeksi cacing sebagai penyakit yang muncul karena ada cacing yang bersarang dalam usus manusia. Cacing yang serang badan manusia dapat berbeda. Misalkan cacing pita, cacing tambang, cacing kremi, atau cacing gelang. Masing-masing cacing ini dapat memunculkan dampak yang bermacam saat mengontaminasi badan manusia, terhitung jadi pemicu stunting pada anak.

Siapa saja dapat terserang infeksi cacing jika ada contact langsung di antara kulit dengan tanah atau air kotor yang memiliki kandungan telur cacing.

Sesudah telur cacing tembus kulit atau termakan dan masuk ke badan, karena itu telur akan bergerak masuk ke pembuluh darah dan ke arah organ pada tubuh, seperti usus. Dalam usus, telur cacing akan mereproduksi sampai hasilkan jumlah yang banyak.

Tidak itu saja, cacing akan mempernyerap beragam gizi yang masuk ke badan. Keadaan ini tentu saja akan mencelakakan, terutama untuk anak yang berumur di bawah 4 tahun dalam periode perkembangan, karena bisa mengakibatkan stunting.

Diambil dari situs Mayo Clinic, ada banyak tanda-tanda yang kemungkinan diakibatkan saat seorang terkena cacing, yaitu:

·         Mual

·         Berasa kurang kuat

·         Selera makan lenyap

·         Diare

·         Ngilu perut

·         Pusing

·         Pengurangan berat tubuh

Siaga saat beberapa ciri cacingan ada pada Anda, bagian keluarga, dan ditambah pada anak. Bila tidak diobati dengan selekasnya, infeksi cacing dapat memunculkan permasalahan kesehatan yang lebih kronis kembali.

Bagaimana cacingan menjadi pemicu stunting?

Walau infeksi cacing dapat serang umur berapa saja, anak-anak saat ini masih mempunyai resiko tertinggi terkena penyakit ini. Karena, anak-anak saat ini masih sukai bermain di semua tempat, terhitung yang bisa saja tercemar beragam bibit penyakit. Ditambahkan lagi, karena mekanisme ketahanan tubuh anak belum prima, anak-anak jadi rawan terkena penyakit.

Ada beragam resiko kesehatan yang dapat menghantui saat anak cacingan. Satu diantaranya masalah perkembangan yang mengakibatkan badan anak lebih pendek daripada rekan-rekan seusianya, ini disebutkan stunting. Menurut Public Library of Science, ada dua jenis imbas yang diakibatkan dari cacingan yang serang anak-anak, yaitu anemia dan stunting. Pemicu anemia salah satunya karena kekurangan zat nutrisi micro seperti zat besi, folat, dan vitamin B12.

Sementara pada stunting, permasalahan mulai saat cacing mempernyerap gizi dalam tubuh anak. Ini akan mengakibatkan selera makan anak turun, hingga lama-lama anak mungkin alami permasalahan kekurangan nutrisi. Bila permasalahan nutrisi ini tidak diatasi dengan selekasnya, karena itu perkembangan fisik anak dapat dipengaruhi. Berikut yang pada akhirnya jadi pemicu stunting. Lebih jauh, keadaan ini pasti lemahkan peranan otak anak, tingkatkan resiko terkena penyakit infeksi, sampai membuat tidak selincah anak-anak lain seusianya.

Bagaimanakah cara mencegah cacingan?

Walau infeksi cacing ini kelihatan menakutkan, Anda bisa turunkan resikonya saat sebelum penyakit ini menyerang anak sampai jadi pemicu stunting. Baca kiat-kiatnya di bawah ini.

·         Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal bersama buang sampah pada tempatnya dan pastikan drainase air sampah mengucur secara lancar

·         Selalu bab di toilet

·         Selalu masak daging ikan, sapi, dan makanan laut hingga masak. Jauhi mengkonsumsinya pada kondisi mentah

·         Rebus air hingga masak saat sebelum diminum

·         Selalu bersihkan tangan dan kaki memakai sabun dan air bersih, sebelum serta sesudah menggenggam suatu hal, saat makan, dan dari toilet

·         Teratur bersihkan dan menggunting kuku tangan dan kaki sang kecil

·         Lakukan anak selalu untuk memakai alas kaki tiap akan keluar dari rumah

·         Selalu tutup makanan supaya tidak dihinggapi hewan yang dapat menebarkan kuman penyakit

·         Minum obat cacing sama sesuai jumlah pemakaiannya

Untuk anak yang susah untuk minum obat, saat ini ada tipe obat cacing berwujud cair dengan macam variasi rasa, rasa seperti jeruk. Dengan begitu, anak kemungkinan tidak mengetahui sedang minum obat karena rasanya yang nikmat.

 Baca juga: Berat Badan dan Tinggi Badan Ideal Balita Sesuai Usia Beserta Cara Menghitungnya

Bila berasa cemas saat anak alami permasalahan kesehatan, baik enteng atau berat, Anda bisa selalu memeriksakan ke dokter atau servis kesehatan berkaitan. Semua cara penangkalan yang sudah disebut sebagai sisi dari pola hidup sehat. Harus dipahami, semuanya orang bisa mempunyai potensi jadi "carrier" penyakit cacing.

Maka dari itu, usahakan supaya sang kecil minum obat cacing minimal enam bulan sekali sebagai cara penangkalan. Pola hidup sehat perlu diaplikasikan oleh semua bagian keluarga dan beberapa orang paling dekat supaya infeksi cacing tidak gampang serang. Mari sama-sama menjaga!